Langkau ke kandungan utama

Kren tumbang di Masjidil Haram : Rahmat dan Hikmah


Ada beberapa keutamaan jamaah haji yang menjadi korban tertimpa crane di Masjidil Haram. Dan hanya Allah yang mengetahui hikmah dalam masalah ini. Diantaranya :

1. Meninggal di hari yg mulia, yaitu Jumat.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ »

Artinya: "Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau pada malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah (pertanyaan) kubur.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Humaid, Abu Ya'la, dan Al-Baihaqi).

2. Meninggal karena tertimpa reruntuhan.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُوْنُ وَالْغَرِقُ وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

“Syuhada itu ada lima, yaitu orang yang meninggal karena penyakit tha’un, orang yang meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah).

3. Meninggal di jalan Allah, yaitu sedang atau akan beribadah haji.

Abu Hurairah radhiyallahu anhu menyampaikan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :

مَا تَعُدُّوْنَ الشَّهِيْدَ فِيْكُمْ؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ. قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيْلٌ. قَالُوْا: فَمَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فيِ الطَّاعُوْنَ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَالْغَرِيْقُ شَهِيْدٌ

“Siapa yang terhitung syahid menurut anggapan kalian?” Mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid.” Beliau menanggapi, “Kalau begitu, syuhada dari kalangan umatku hanya sedikit.” “Bila demikian, siapakah mereka yang dikatakan mati syahid, wahai Rasulullah?” tanya para sahabat. Beliau menjawab, “Siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit tha’un2 maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit perut maka ia syahid, dan siapa yang tenggelam ia syahid.” (HR. Muslim)

4. Meninggal ketika sedang beramal shalih.

Hudzaifah radhiyallahu anhu menyampaikan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:

مَنْ قَالَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ الله ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang mengucapkan La ilaaha illallah karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga.” (HR. Ahmad, sanadnya shahih).

Semoga Allah menerima amalan para korban jatuhnya crane di Masjidil Haram dan menjadikan mereka sbg para syuhada.

Innalillah wa inna ilaihi rooji'uun Taqobbalahumullah minas syuhadaa..

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

Perspektif dan Solusi

Meluangkan waktu berdua dengan satu-satunya anak daraku adalah waktu emas bagi kami. Di balik stereng, ditemani pemandangan hijau Kuala Klawang - suasana yang sempurna untuk kami saling bertukar pandangan. Gadis 16 tahun ini sangat gemar berbual topik berat. Small talk  jarang menarik minatnya.  Suatu petang ketika perjalanan balik dari Mahallah ke rumah kami, dia meluahkan tentang kesukarannya untuk bekerja dalam kumpulan. Dia rasa down , tak suka dengan konflik rakan sebaya yang masing-masing nak menang. Dan rasa tersisih juga. Sukar nak menempatkan diri. Oh ya, sedikit latar belakang - si anakku ini berasal dari kampung, bersekolah rendah aliran kebangsaan luar bandar dan kini bersekolah aliran Cambridge bersama rakan-rakan yang dibesarkan di bandar. Keadaan itu sendiri menjadi faktor. Aku sering memotivasikan dia agar melihat keadaan itu dari pelbagai perspektif.  Aku: S kena bangga tau, kamu dari sekolah tadika Kemas, sekolah kampung tapi Allah bagi peluang kamu seko...

Apa patut Nuha buat?

Terperangkap dalam hubungan toksik seperti Nuha, bukan sebuah impian perkahwinan bagi seorang wanita. Ke kiri salah, ke kanan juga salah. Setiap kali mahu bangkit, bukan untuk melawan, cuma untuk pertahankan diri, juga salah. Serba tak kena. Umpama kalau tersalah ambik jalan pun salah Nuha, walaupun stereng di tangan Tajul.  Saya pasti ramai yang senasib Nuha. Ada yang telah lelah berjuang sehingga memakan diri. Ada yang berjaya keluar macam Nuha setelah lunyai fizikal dan harga diri. Ada yang berakhir dengan kematian - tewas di tangan suami sendiri.  Bagi yang berjaya keluar, itu bukan pengakhiran cerita. Tapi sebaliknya adalah chapter baru hidup kita baru bermula. Kita baru sahaja keluar dari sebuah hubungan yang terlalu menyakitkan yang sebenarnya telah mengubah diri kita. Kita bukan lagi kita yang dulu. Kita keluar dengan luka yang masih berdarah, parut yang masih merah. Apatah lagi jika kita bawa anak-anak yang tak kurang juga luka emosi dan mentalnya. Koyak, rabak dikerj...

JEDA

Merenung kembali masa yang berlalu. 13 tahun. Pelbagai rasa telah dirasa. Masa telah mematangkan; cara aku berfikir dan cara aku menilai. Satu perkataan yang mampu aku ungkapkan waktu ini- SYUKUR. Syukur sebab banyak yang Tuhan telah ajarkan aku. Setiap kesilapan dan kekhilafan, setiap keputusan yang salah dan benar, setiap kesusahan dan kejatuhan, setiap air mata sedih dan gembira - semuanya aku syukuri. Daripada perjalanan ini aku belajar erti ungkapan SABAR ITU INDAH. Yang dulu aku pernah sanggah - di mana indahnya SABAR. Sedangkan proses untuk sabar itu perih dan jerih. Rupanya manisnya di hujung jalan apabila kita berjaya sabar. Hadiah sabar itu datanglah pelbagai yang manis-manis.  Laluan takdir ini menemukan aku dengan pelbagai manusia. Ada yang menikam dalam diam, menghenyak lunyai semangat dan memijak ikhlasku. Ada yang menyambut dengan ikhlas dan jiwa yang suci. Ada yang hadir sekejap dengan meninggalkan kesan yang mendalam jiwaku. Ada yang perlu aku ketika susah, ada yan...